“Masuk RS Juliana jam 14.30 WIB dan meninggal sekitar jam 16.00 WIB,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Keluarga Ahmad Salim tidak memiliki riwayat penyakit serius, dan kematiannya ini sangat mengejutkan. Namun, Komarudin mengatakan mereka ikhlas dan pasrah atas takdir ini.
“Yang punya acara haul kemarin masih saudara juga. Ini masih diproses oleh polisi sampai tuntas. Keluarga menolak autopsi karena tidak tega,” ungkapnya.
Sebelum kejadian ini lanjut Komarudin, Acong dikenal sebagai tulang punggung keluarga yang sering membantu dan sempet membuat video pribadi yang ceria.
“Ia almarhum ini sangat baik kepada orang tua dan keluarganya sering memberi juga keponakannya, tulang punggung keluarga lah, bahkan dua hari sebelum meninggal, ia sempat menunjukkan keceriaan dengan membuat video dirinya yang diunggah di status WhatsApp-nya, menunjukkan bahwa hidupnya penuh semangat meski akhirnya takdir berkata lain,” tutupnya.
Pihak keluarga berharap pihak berwenang dapat menangani kasus ini dengan baik untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi, serta memberikan keadilan bagi para korban keracunan massal ini. (Nicko) ***