KORANMANDALA.COM – Di Kabupaten Pangandaran banyak ditemukan fosil dan artefak yang bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dan penelitian.
Sayangnya, fosil dan artefak itu masih berceceran di beberapa tempat, alias belum disimpan di tempat khusus yang refresentatif seperti museum.
Karena itulah, Pemda Pangandaran melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaann, saat ini butuh museum untuk menyimpan fosil dan artefak tersebut.
“Kami butuh tempat yang refresentatif untuk menyimpan fosil atau artefak tersebut,” kata Sugeng, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, ketika dikonfirmasi KoranMandala, baru-baru ini.
Karena belum ada museum, fosil dan artefak itu masih disimpan di kantor dinas. Menurut informasi, barang-barang temuan ilmiah itu bahkan masih ada yang disimpan di warga.
Sugeng mengatakan, awalnya ada rencana menyimpan fosil dan artefak itu di kawasan pantai Pangandaran untuk menambah daya tarik wisatawan.
Namun rencana itu dibatalkan karena khawatir terjadi sesuatu termasuk tsunami yang bisa menghancurkan barang-barang tersebut.
Jadi, pada akhirnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran merasa perlu membangun museum.
“Masalahnya, kami belum punya tempat dan anggaran,” kata Sugeng.
Menurut informasi, fosil dan artefak yang ditemukan di Pangandaran tersebut antara lain tulang manusia purba, gerabah, fosil Gastropoda atau siput, serta batu gimbal.