KORANMANDALA.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia (HKPS) 2024 di Taman Ekspresi Sempur, Kota Bogor, pada Selasa, 11 Juni 2024 kemarin.
Meskipun World Food Safety Day secara internasional diperingati setiap 7 Juni, acara ini tetap menjadi momentum penting untuk menyatukan pandangan dan menguatkan komitmen masyarakat dunia terhadap keamanan pangan.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan lima kunci sederhana dalam keamanan pangan yang bisa diterapkan di tempat pengolahan pangan (TPP), pedagang, dan masyarakat, terutama ibu-ibu.
“Pertama, menjaga kebersihan. Kedua, memisahkan bahan mentah dan makanan. Ketiga, memasak dengan benar. Keempat, menggunakan air dan bahan pangan yang aman. Kelima, menjaga pangan pada suhu yang aman,” jelas Dante.
Ia menegaskan bahwa jika lima kunci ini dipegang teguh, kesehatan dari tempat pengolahan pangan akan terjamin, sehingga masyarakat bisa menikmati makanan yang lezat dan sehat. Dante juga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi dan kota/kabupaten, puskesmas, dan unit pelaksana teknis (UPT) terkait untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan tempat pengolahan pangan di seluruh wilayahnya.
“Terutama di pusat pangan, jajanan, serta tempat kuliner untuk menghindari 200 penyakit yang disebabkan oleh pangan yang terkontaminasi,” ujarnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan HKPS ini adalah untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kepedulian terhadap masalah keamanan pangan, memberikan informasi dan edukasi tentang cara mencegah penyakit melalui keamanan pangan, serta mendorong kolaborasi lintas sektor dalam upaya meningkatkan keamanan pangan.
Mengusung tema “Food Safety Prepare for the Unexpected” atau “Keamanan Pangan, Kesiapsiagaan Untuk Kondisi Tidak Terduga”, Hery menyampaikan bahwa tema tersebut menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi insiden keamanan pangan.
“Tema ini untuk menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan menghadapi insiden keamanan pangan. Tidak peduli seberapa ringan atau parahnya insiden tersebut,” kata Hery.
Menurut Hery, semakin tinggi kesadaran seseorang mengenai keamanan pangan, semakin banyak tindakan yang dapat diambil dan proses yang akan ditetapkan untuk melindungi pangan dari berbagai kontaminasi yang membahayakan kesehatan.
“Pada 2024, Pemkot Bogor telah membentuk program inovasi Satgas Keamanan Pangan Sentra Makanan yang bertugas melakukan pembinaan, pengawasan, perlindungan, dan peningkatan kualitas hygiene dan sanitasi menuju sentra makanan yang standar, sehat, aman, dan halal,” ungkapnya.
Hery berharap, dengan diselenggarakannya HKPS ini, Kota Bogor dapat menjadi tujuan wisata kuliner yang menerapkan standarisasi sehat, aman, dan halal bagi para wisatawan.
“Dan tentunya dapat menjadi contoh skala nasional bagi pelaksanaan keamanan pangan di Indonesia,” tambahnya. (Nicko)
Sumber: