KORANMANDALA.COM – Menjelang lebaran Idul Adha 1445 Hijriah para pedagang bunga asal Desa Garawangi, Kuningan, mengais rezeki dengan menjajakan bunga di Kota Kuningan dan sekitarnya.
Sedikitnya 50 pedagang bunga tersebar di beberapa titik seperti di pasar Kepuh, Pasar Baru, Jalan Ahmad Yani dekat masjid Agung Syiarul Islam dan di jalur jalan menuju Astana Gede Civicung maupun mangkal di atas trotoar Jalan Langlan Buana dan jalan Ahmad Yani sepanjang depan kantor Pos Kuningan.
Tradisi ziarah kubur menjelang lebaran Idul Adha merupakan momen berkah bagi para pedagang bunga, yang mayoritas berasal dari Desa Garawangi.
Nyai Juju (54) seorang pedagang bunga, saat ditemui di Pasar Baru Kuningan H-2 lebaran menuturkan, jualan bunga tujuh warna ini sudah rutin setiap tahun, terutama menjelang H-2 lebaran dan pasca lebaran H+1 dan H+2.
Pasalnya, sebelum dan pasca lebaran dipastikan banyak orang ziarah kubur ke makam leluhur, sesuai tradisi yang terjadi selama ini.
“Kami para pedagang bunga semuanya berasal dari Desa Garawangi. Seluruhnya terdata ada 50 orang penjual bunga. Adapun bunga warna-warni ini diperoleh dari sekitar halaman rumah dan kebun, antara lain jenis bunga mawar, bougenfil asoka,, bunga Melati, matahari, Kamboja, bunga Tulip, alamanda, dan bunga seruni,” kata dia.
“Kami biasa menjual bunga warna-warni perbungkus keresek Rp 5 ribu dan saat marema lebaran bisa dijual Rp 10 ribu perbungkus. Alhamdulillah…, berkah Lebaran kali ini lumayan,” kata Juju.
“Biasanya hanya dapat Rp 100 ribu, tapi disaat marema Lebaran bisa mencapai Rp 300 ribu lebih” ia menambahkan.
Meningkatnya jumlah pembeli ini, karena ziarah kubur sudah menjadi tradisi, untuk mengenang para leluhur, orang tua dan kerabat famili seraya berkirim doa kepada arwah almarhum. (Wawan Jr)