KORANMANDALA.COM – Upacara Adat Seren Taun yang digelar tanggal 22 Rayagung 1957 Saka Sunda, merupakan upaya penguatan akar kebudayaan Sunda khususnya di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar, disela Seren Taun di Bale Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur, Kuningan, Sabtu 29 Juni 2024.
Benny mengatakan, upacara seren taun ini harus dijaga dan dilestarikan, sesuai tema “Merawat, Merumat Pusaka Budaya Nusantara” sebagai upaya penguatan akar kebudayaan sunda.
BACA JUGA: Bagi-bagi 16 AKUN FF Gratis Masih Aktif 30 Juni 2024 No Hack Evo Gun, Akun Sultan FF Litomplo
Akar budaya sunda, lanjut Benny, selalu berkurang dari tahun ke tahun.
“Kita berharap, semoga seren taun ini sebagai bukti bahwa Kabupaten Kuningan melalui Cigugur dapat terus menjaga akar budaya sunda melalui kearifan lokal” ujar Benny.
Dalam upaya menjaga kearifan lokal ini, sambung Benny Bachtiar, pihaknya akan terus berupaya mendorong lebih kuat lagi agar pelestarian kebudayaan melalui seren taun ini dapat dikenal lebih luas lagi baik secara nasional maupun internasional.
Benny mengapresiasi beragam seni pertunjukan tradisi yang ditampilkan dalam rangkaian puncak upacara seren taun ini.
Kegiatan ini ditutup dengan prosesi penumbukan padi menggunakan “halu” yang dilakukan oleh seluruh tamu undangan dan segenap masyarakat di saung beratap injuk.
Sementara itu, keseluruhan penampil pertunjukan bukan saja dari Kabupaten Kuningan, diantaranya berasal dari Kota/ Kabupaten lain di Jawa Barat, diantaranya Ciamis, Tasikmalaya, Sukabumi, Bandung, Cianjur, Garut, Pangandaran dan beberapa kota lainnya.
Hal ini sebagai bukti bahwa masyarakat sunda Jawa Barat hadir di Kuningan pada puncak adat seren taun.- *** wawan jr