KORANMANDALA.COM – Penjabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pada hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP.
Inspeksi tersebut dilakukan di dua SMP Negeri di Kota Bogor, yaitu SMP Negeri 5 Kota Bogor dan SMP Negeri 1 Kota Bogor.
“Hari pertama pendaftaran zonasi tahap 2 untuk PPDB SMP, yang akan berlangsung hingga 5 Juli 2024, berjalan lancar. Saya lihat prosesnya lancar, mungkin karena masih hari pertama,” kata Hery kepada wartawan pada Senin 1 Juli 2024.
Menurut Hery, pelaksanaan peraturan wali kota (perwali) juga berjalan dengan baik. Aturan baru yang diterapkan, yaitu verifikasi awal, memudahkan kepala sekolah karena urusan kependudukan sudah selesai sebelum pendaftaran ke sekolah.
“Sekolah tidak memiliki kapasitas untuk melakukan pengecekan soal kependudukan dan Kartu Keluarga (KK). Jika ada kurang penjelasan, ada helpdesk yang siap membantu,” ujarnya.
Hery juga memastikan bahwa verifikasi Disdukcapil telah memastikan tidak ada masalah terkait kependudukan yang perlu diverifikasi lebih lanjut.
“Jika sistem bisa menginput, berarti sudah terverifikasi. Jika tidak, berarti ada masalah dengan urusan kependudukan yang tidak sah menurut Perwali,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada keluhan terkait sistem pada pendaftaran PPDB ini.
“Sistem ini insyaallah tidak ada keluhan. Jika ada, kami akan segera menyelesaikannya. Permasalahan utama pasti diverifikasi. Kapasitas yang lebih kecil dari jumlah lulusan setiap tahun juga ada, tapi dengan verifikasi awal yang lebih fair, masyarakat diharapkan bisa menerima hasilnya,” tambahnya.
Kepala SMP Negeri 5 Kota Bogor, Drs. Wawan, menyatakan bahwa penerapan aturan baru telah berjalan dengan baik.
“Kami mulai memproses yang sudah lolos verifikasi administrasi Disdukcapil sejak 1 Juli 2024. Tahun ini, tidak ada yang menggunakan KK famili lain,” ungkap Wawan.
Wawan juga menegaskan bahwa proses pendaftaran berjalan lancar, dengan bantuan kepada orang tua siswa dari luar kota yang mengalami kendala dalam pendaftaran.
“Kami hanya membantu orang tua yang tidak bisa mengatasi masalah IT. Secara sistem, insyaallah tidak ada masalah,” pungkasnya.- *** nicko