KORANMANDALA.COM – Puluhan anggota dari Aliansi dan Mahasiswa Peduli Pendidikan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X, Cirebon pada Kamis 11 Juli 2024.
Demonstrasi yang diadakan di depan KCD Wilayah X Jalan Cipto Mangunkusumo ini berakhir ricuh dengan adanya aksi saling dorong antara demonstran dan petugas dari Polres Cirebon Kota.
Para demonstran berusaha memasuki halaman kantor untuk bertemu dengan Kepala KCD, namun dihadang oleh petugas keamanan. Karena tidak diizinkan masuk, demonstran melakukan orasi dan membakar ban di luar kantor.
Muhammad Hikmah Yasin, koordinator aksi, menyatakan bahwa tujuan mereka adalah meminta penjelasan dari KCD terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dianggap penuh dengan kejanggalan.
Menurutnya, banyak laporan dari masyarakat yang menunjukkan adanya ketidakberesan dalam proses PPDB ini.
Beberapa kejanggalan yang diungkap Yasin meliputi jalur zonasi, prestasi, dan afirmasi untuk keluarga ekonomi tidak mampu (KETM).
Ia menyoroti bahwa ada rumah-rumah yang jaraknya hanya satu meter namun dianggap berbeda zona, dan adanya pemalsuan piagam serta sertifikat prestasi olahraga.
Selain itu, Yasin juga menyoroti adanya siswa dari SMP swasta terkemuka yang masuk SMA melalui jalur KETM, yang seharusnya diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu.
Temuan-temuan ini telah dilaporkan ke Ombudsman Jawa Barat, Ombudsman RI, dan Kadisdik Jawa Barat. Ombudsman Jawa Barat berencana mengirim utusan ke Kota Cirebon untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
Demo ini sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas di Jalan Cipto Mangunkusumo, namun situasi kembali normal setelah beberapa waktu.
Demonstran berharap aksi ini bisa membawa perubahan dan memperbaiki sistem pendidikan di Kota Cirebon.