KORANMANDALA.COM – Olahraga tradisional dengan menggunakan ‘bakiak’ atau sejenis tarompah, perkembangannya mengalami pasang surut, bahkan nyaris punah jika olahraga tradisional yang satu ini tidak dilestarikan.
Bakiak adalah sejenis alas kaki atau sandal yang terbuat dari bahan kayu. Sandal kayu yang satu ini oleh orang Sunda disebut bakiak tapi banyak juga yang menyebut terompah.
Bakiak itu sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku di kedua sisinya.
Benda ini sangat populer dan digemari. Sebab dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin. Konon bakiak terinspirasi dari Jepang yang sudah menggunakan sandal kayu (geta).
Namun kehadiran bakiak itu sudah nyaris langka tergerus zaman bahkan tidak ada di pasaran. Sekarang urusan alas kaki itu didominasi oleh Sandal jepit atau Sandal yang bahan bakunya terbuat dari karet, dengan harga relatif terjangkau antara Rp 25.000 sampai Rp 35.000/per-pasang.
Untuk melestarikan keberadaan Bakiak tersebut, kini event olahraga tradisional ini menjadi salah satu cabang olahraga.
Permainan bakiak jadi permainan olahraga tradisional yang melatih kekompakan, seperti kemampuan berjalan cepat dengan bersamaan, mengoordinasikan gerak tubuh, memadukan antara gerakan melangkah dan mengayunkan tangan dengan tubuh, serta melatih keseimbangan dan kelincahan.
Permainan tradisional bakiak kadang disebut permainan terompah kayu. Permainan ini dimainkan secara berkelompok dan bersama-sama.
Permainan bakiak merupakan permainan yang menggunakan sandal/terompah panjang dan terbuat dari kayu ringan yang berderet. Benar, permainan bakiak butuh kekompakan dari para pemainnya.
Asep Budi Setiawan Budayawan Kuningan menyebut permainan bakiak dapat melatih koordinasi anggota tubuh, karena pada saat kita memainkan terompah panjang, gerakan tubuh dan kaki bergerak secara bersama, melatih jiwa kepemimpinan, melatih kesabaran, serta melatih kerja sama antar tim.
Lomba Bakiak/terompah merupakan satu cabor digelar dalam event Porsenitas XI, di Cilacap Jawa Tengah. Lomba Bakiak/ Terompah ini merupakan agenda tetap setiap dalam event Porsenitas daerah perbatasan. (wawanjr)