KoranMandala.com – Keberagaman kuliner dari berbagai daerah memberikan warna yang unik pada dunia makanan.
Salah satu makanan yang sangat populer dan digemari oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa, adalah baso.
Dalam era digital saat ini, mempromosikan produk seperti makanan di media sosial menjadi lebih mudah.
Baso Mang Ono, yang dikenal dengan bumbu racik khasnya, Amis Lada Haseum (manis, pedas, asam), telah menjadi favorit meskipun dijual di gang kecil. Popularitasnya bahkan mengalahkan penjual yang berlokasi di jalan raya atau restoran.
Mang Ono memulai usaha basonya di Kampung Cimaragas, Desa Ngamplang Sari, Kecamatan Cilawu, pada tahun 1998.
Meskipun menghadapi banyak tantangan dan kesulitan, tekadnya tetap kuat, dan ia terus berjualan hingga kini.
Dalam wawancara dengan tim Mandala, Mang Ono mengungkapkan, “Keberhasilan ini berkat dukungan masyarakat Garut yang telah mempercayai saya. Mungkin viralnya usaha ini karena harga jual yang terjangkau dan pelayanan yang ramah.”
Dulu, Mang Ono memulai usaha dengan modal awal sebesar Rp 50.000 dari mertua. Dengan doa dan dukungan keluarga, ia berhasil mengembangkan usaha basonya hingga mencapai kesuksesan saat ini.
Meskipun saat ini omsetnya menurun, mencapai sekitar Rp 4-5 juta per hari dengan lima karyawan, pada hari-hari sibuk seperti liburan, omsetnya bisa mencapai Rp 9 juta per hari.
Selain menjual baso di tempat, Mang Ono juga menawarkan kemasan baso, dengan penjualan mencapai 100 paket per hari seharga Rp 15.000 per paket.