KoranMandala.com – Dengan banyaknya keragaman budaya, keindahan alam serta warisan sejarah, desa-desa di Indonesia harus disentuh dengan teknologi dan digitalisasi untuk mengembangkan potensi kunjungan yang lebih tinggi lagi.
Pengembangan desa wisata menjadi hal yang mutlak untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah, pelestariaan budaya, penciptaan lapangan kerja baru, dan manfaat lainnya.
Salah satunya di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana daerah ini sangat potensial untuk dapat dikembangkan melalui desa wisata yang dimilikinya, dari mulai pantai yang eksotis, pegunungan, hutan tropis dan berbagai wisata alam lainnya serta budaya dan tradisi yang unik.
Baca Juga : Telkom University Lakukan Pengukuran Carbon Stock di Wilayah Binaan Telkom Indonesia
Terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan desa wisata diantaranya akses transportasi umum, fasilitas dan sarana publik, juga transformasi bisnis digital.
Pada era digital ini, penting bagi pemerintah, masyarakat lokal, dan pihak terkait lainnya untuk bekerja sama dalam pengembangan desa wisata dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan, pengelolaan sumber daya, dan partisipasi masyarakat untuk bertransformasi digital.
Melalui program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada 2 Agustus 2023, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Telkom berupaya terus berkontribusi dalam implementasi ilmu pengetahuan salah satunya dalam bentuk memberikan pelatihan peningkatan kompetensi digitalisasi keuangan serta pengembangan aplikasi.
Dr. Anisah Firli selaku Ketua pengabdian masyarakat ini menyebutkan, program pengabdian masyarakat ini harus berdampak pada peningkatan kompetensi masyarakat di kawasan NTB.
“Adanya program ini diharapkan adanya dampak dalam peningkatan kompetensi masyarakat desa wisata juga pemanfaatan aplikasi dalam menjalankan proses bisnis di desa wisata, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat,” kata Firli.***