KoranMandala.com – Kampung Bareto yang berada di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Garut merupakan wisata edukasi dan budaya soal kehidupan suku Sunda.
Berdiri pada Maret 2022 pada pembangunan wisata edukasi ini tidak asal berdiri, akan tetapi dihadirkan seorang ahli sejarah dan nilai tradisional kabupaten Garut yaitu Drs, Warjita saat melakukan pembangunan Kampung Bareto ini.
Lahirnya Kampung Bareto ini atas dasar kecintaan terhadap nilai-nilai budaya terutama budaya Sunda, karena sejalan perkembangan teknologi sedikit demi sedikit kebudayaan atau seni Sunda sudah mulai berkurang dikenal oleh masyarakat Sunda terutama kalangan muda.
Baca Juga : Garut Terkenal Dengan Wisata Sumber Air Panas Alam, Ini 3 Lokasi yang Wajib Dikunjungi
Dengan luas lahan kurang lebih 3 Hektar. Campur tangan Ari Kavi sebagai Manager Kampung Bareto, bukan hanya pepohonan hiasan yang ditanam tetapi ditanam juga kopi untuk melengkapi keindahan area wisata.
Dengan mengusung tema tradisional sunda, bangunan yang ada pun memakai material alam seperti kayu digunakan untuk bangunan, anyaman bambu atau bilik untuk dinding, dan ijuk untuk atap.
Tiket masuk ada ketentuan tarif Rp. 10,000 rupiah jika tidak membawa makanan dari luar. Tarif Rp 15,000 jika pengunjung membawa makanan dari luar. Dengan tarif tiket diatas pengunjung dapat mengenal wisata ini. Ada apa saja di Kampung Bareto Ini? Mulai dari bangunan nama dan fungsi.
Nama bangunan yang ada di kampung Bareto mulai dari masuk area sudah terlihat seperti ;
1.Sanghyang jaga lawang
Diberinama ini sesuai dengan tata letak dan fungsi, berada pada awal masuk berfungsi sebagai tempat sarana informasi
2.Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati nama ini diambil dari nama enam raja padjajaran disatukan, bangunan ini berfungsi sebagai tempat pertunujakan seni budaya Sunda.