Filosofi ini dikenal dengan sebutan Tata Tentrem Kerta Raharja, yang menegaskan bahwa kedamaian akan melahirkan kesejahteraan. “Nilai-nilai ini harus tetap tertanam di hati setiap penerus masyarakat Sunda dan Nusantara,” kata Anton.
Pesan untuk Generasi PenerusAnton mengingatkan, jika ada orang yang mengaku sebagai masyarakat Sunda atau Nusantara namun justru membuat kerusuhan dan kekerasan, itu bukanlah cerminan leluhur Sunda yang cinta damai. “Bagi mereka yang membuat kegaduhan dan radikalisme, dipersilakan dengan hormat untuk angkat kaki dari Tatar Sunda dan NKRI,” pungkas Anton, menutup wawancaranya dengan tim redaksi.
Diperingati Tiap Tahun
Kini peristiwa itu selalu diperingati tiap tahun oleh banyak aktifis pelestari budaya se-Indonesia.
Pada 9 September lalu, peringatan 15 tahun Gong Perdamaian Dunia kembali digelar di Karang Kamulyan. Mantan Kapolda Jawa Barat itu meyakini event tersebut sangat penting dalam penguatan budaya Sunda.