Ketua Malaysian Communications & Multimedia Commission (MCMC), Tan Sri Mohamad Salim bin Fateh Din, mengatakan bahwa CTPR Master Class menawarkan kesempatan unik bagi para peserta untuk terlibat dengan perspektif global tentang kebijakan dan masalah regulasi yang terkonvergensi
“Saat kami memulai CTPR Masterclass edisi kedelapan, kami bangga dapat melanjutkan kemitraan kami dengan MMU dan GSMA. Komitmen kami untuk mendorong inovasi dan kolaborasi dalam industri ini tetap teguh, dan kami menantikan kemajuan transformatif yang akan muncul dari diskusi tahun ini.” Ucap Mohamad Salim.
President & Chief Executire Officer MMU, Profesor Dato’ Dr. Mazliham Mohd Su’ud, menekankan pentingnya kegiatan Master Class ini, beliau menyampaikan bahwa sektor telekomunikasi, merupakan bidang dengan dampak global yang signifikan, serta membutuhkan beragam keterampilan dan pengetahuan di luar pendidikan tradisional.
“Master Class ini menyediakan platform penting bagi para profesional industri untuk berbagi wawasan, belajar, dan terlibat, serta memperoleh pengalaman berharga dalam lanskap telekomunikasi yang berkembang pesat.” Ucap Mazliham.
Senior Director of Government and Regulatory Affairs at GSMA, Niall Magennis, menyoroti pentingnya Master Class bagi para eksekutif di lembaga regulasi nasional, kementerian pemerintah terkait, penyedia telekomunikasi, penyiar, dan produsen peralatan di kawasan Asia-Pasifik.
“Ada banyak tantangan, ancaman, dan peluang di sektor ini. Kebijakan, regulasi, kode etik, spesifikasi industri, dan norma perlu ditinjau ulang, ditingkatkan, atau disempurnakan, dan Master Class adalah tempat yang tepat untuk ini.” jelas Niall.
Harapannya, program CTPR Master Class 2024 memberikan nilai-nilai berharga yang di peroleh oleh para peserta, ketika sektor publik (pemerintah) dan swasta (industri) berkolaborasi dengan akademisi untuk mengembangkan pelatihan yang benar-benar menjawab kebutuhan para profesional dan regulator yang bekerja di sektor telekomunikasi. Tel-U dan penyelenggara lain berharap dapat memperluas program ini untuk mencakup lebih banyak negara di kawasan ASEAN.