Nadiem Makarim melakukan pembelaan terkait hal tersebut. Menurutnya, yang penting adalah bukan membaca, namun literasi yang berarti memahami. Dan yang penting bukan menghitungnya, tapi kemampuan numerasi yang bisa di aplikasikan.
Sistem pendidikan di Indonesia saat ini, lebih mengutamakan kebijakan zonasi wilayah. Ujian Nasional dihapuskan, sistem ranking pun dihapus. Hal yang paling menentukan seorang siswa di terima di sekolah adalah zonasi.
“Beginilah sistem pendidikan kita saat ini. Tidak ada dorongan, tidak ada tekanan. Jadi siswa itu benar-benar dimerdekakan”.
Meskipun sistem zonasi ini merupakan adopsi dari pendidikan di Finlandia. Namun, rasanya Indonesia belum bisa menerapkan itu seperti apa yang di terapkan di negara dengan pendidikan nomor satu tersebut.
Indonesia lupa untuk mengadopsi fasilitasnya, kesiapannya, dan bekalnya. Mengapa Finlandia bisa menerapkan sistem zonasi? Karena mereka sudah siap, sudah memenuhi persyaratan tersebut.
“Kalau bicara pendidikan, jangan contoh di Finlandia, jangan contoh in Singapore. Mereka penduduknya 5 juta, income perkapitanya 70 ribu. Jadi, kalau bicara merdeka di sana silahkan. Kurikulum merdeka, apa merdekanya? Tidak belajar apalagi merdeka”. Ucap Jusuf Kalla.