2. Mengontrol Ibadah Haji
Pemerintah kolonial mengawasi siapa saja yang pergi dan pulang haji, memastikan bahwa para jamaah tidak membawa pengaruh yang bisa memicu perlawanan terhadap kolonialisme.
3. Menjaga Stabilitas Sosial dan Agama
Belanda berusaha menunjukkan sikap toleran terhadap umat Islam pribumi, sehingga di harapkan bisa meredam perlawanan dan menjaga stabilitas sosial.
4. Memperkuat Hierarki Sosial di Masyarakat
Orang yang bergelar haji sering kali di hormati dalam komunitasnya, sehingga pemerintah kolonial dapat menggunakan mereka sebagai perantara dalam komunikasi dan kontrol sosial.
5. Mengelola Dampak Sosial Ekonomi dari Ibadah Haji
Mengingat biaya yang besar dan waktu yang lama untuk ibadah haji, Belanda juga tertarik memastikan bahwa kegiatan ini tidak mengganggu ekonomi masyarakat kolonial.***