KoranMandala.com -Pemerintah Kolonial Belanda pernah menduduki kota Bandung, hingga kota ini secara resmi dibangun sebagai ibu kota Jawa Barat, pada masa Hindia Belanda di abad ke-19.
Pembentukan kota Bandung diinisiasi oleh Bupati Bandung kala itu, RA Wiranatakusumah II. Dengan menindaklanjuti instruksi Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels.
Beberapa jalan di Bandung kemudian menjadi lokasi berkumpulnya kalangan elit Eropa, salah satunya adalah Riouwstraat. Atau yang kini dikenal sebagai Jalan LLRE Martadinata atau Jalan Riau.
Menurut Iwan Hermawan, seorang penggiat sejarah Bandung, Jalan Riau dirancang sebagai kawasan pemukiman elit bagi orang Eropa dan dikenal dengan nama Europese Zakenwijk. Jalan ini memanjang dari Wastukencana hingga Ahmad Yani, membelah jalur pemukiman lama.
“Pada masa itu, Jalan Riau digunakan sebagai lokasi konsulat Inggris, terlihat dari keberadaan taman-taman bersejarah seperti Taman Pramuka dan Lapangan Supratman atau Taman Persib”. Ujarnya pada Senin (13/5/2024).
Saat Jepang menduduki Indonesia, termasuk Bandung, orang-orang Eropa yang tinggal di Jalan Riau menjadi tawanan. Dan ditempatkan di kamp interniran di sekitar Taman Pramuka dan Supratman.
“Beberapa perubahan terjadi di Jalan Riau ketika kekuasaan beralih dari Belanda ke Jepang. Beberapa bangunan diubah menjadi benteng dan pos penjagaan tentara Jepang.
Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia mengambil langkah nasionalisasi terhadap berbagai aset seperti perumahan, bank, perusahaan, dan hotel,” tambahnya.
Iwan juga menjelaskan bahwa beberapa rumah di kawasan pemukiman Eropa dialihkan menjadi milik warga lokal, sementara sebagian lagi menjadi milik negara. Pengambilalihan ini dimaksudkan untuk mengembalikan hak milik kepada bangsa Indonesia setelah kemerdekaan.
“Meski tampilan Jalan Riau sudah banyak berubah, kawasan ini sebaiknya tetap menjadi area perumahan. Setelah Jepang mundur, orang-orang Eropa yang ditawan kemudian diambil alih oleh TNI dan masyarakat,” jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, nama pahlawan yang dijadikan nama jalan tersebut yakni LLRE Martadinata, memiliki peran yang besar untuk bangsa Indonesia. Khususnya di bidang militer angkatan laut.***