KoranMandala.com –Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan workshop bersama Ceu Etti Rochaeti, dari Disbudpar Kota Bandung.
Workshop diadakan pada Kamis, 14 November 2024 di lantai 4 Kampus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan judul “Pelestarian Nilai-nilai Seni Pertunjukan di Era Sosial Media”.
Di masa sekarang, pantun seringkali digunakan dalam percakapan sehari-hari, hingga dalam berbagai pidato. Dalam workshopnya, Ceu Etti menyebutkan bahwa pantun yang digunakan orang-orang saat ini banyak yang tidak sesuai aturan/etikanya.
Telkom Indonesia Luncurkan Program Bina Gen Z Jago AI Bersama Telkom University
Selain itu, Ceu Etti juga mempersilahkan kepada para peserta workshop untuk membuat pantun dan mengunggahnya ke sosial media (bagi yang bersedia, tidak diwajibkan).
Pada awal workshopnya, ada pemaparan mengenai Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang tercantum dalam UU No. 5 Tahun 2017. Terdiri dari tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, olahraga tradisional, dan cagar budaya.
Dalam kesenian pun ada seni pertunjukan dan seni non-pertunjukan. Adanya pemajuan kebudayaan ini untuk meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia.
Di masa saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, kebudayaan Indonesia dapat tersebar melalui internet. Sosial media menjadi salah satu tempat penyebaran budaya-budaya tersebut.
Generasi muda memiliki andil yang besar untuk bisa menyebarkan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Agar dapat mendunia dan menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Workshop dilaksanakan pada pukul 13.30 hingga 15.30. Dan berakhir dengan penyerahan plakat dan sertifikat kepada pembicara, Ceu Etti Rochaeti. Serta dokumentasi bersama seluruh peserta workshop.***