KoranMandala.com –Seperti yang kita ketahui bersama, kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia pada abad ke-16, bertujuan untuk mengeruk kekayaan alam yang melimpah di penjuru Indonesia.
Kala itu, pemerintah Belanda mengincar rempah-rempah dan juga komoditas hasil kebun, yang nantinya akan dijual lagi ke negara-negara lain yang ada di Eropa.
Biasanya, hasil alam ini akan diambil oleh pemerintah Hindia Belanda dari desa-desa di Nusantara. Lalu dikirim ke ibu kota daerah melalui jalur darat, yakni dengan menggunakan kereta kuda.
Kenapa Hanya Orang Indonesia yang Dapat Gelar Haji? Begini Sejarahnya
Setelah sampai di ibu kota daerah, barulah rempah-rempah dan hasil kebun tersebut diekspor ke luar negeri dengan menggunakan jalur laut.
Pada awalnya, kebijakan tersebut berjalan dengan semestinya tanpa adanya hambatan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pemerintah Belanda mulai berpikir bahwa pengangkutan hasil bumi dengan menggunakan andong merupakan cara yang kurang efektif.
Akhirnya, pada pertengahan abad ke-18, tepatnya pada tahun 1864. Raja Willem I meminta gubernur Hindia Belanda, yakni Jenderal Baron van Den Belle untuk membangun rel kereta api pertama di Indonesia.
Lintasan rel pertama yang dibangun, dimulai dari kota Semarang hingga ke wilayah Tanggung, Jawa Tengah. Lintasan yang dibuat tidak panjang, hanya sekitar 26 kilometer.
Jenderal Baron van Den Belle kemudian meminta perusahaan Nederlandsch-Indische Spoorweg (NIS) untuk membuat rel kereta api tersebut.
Kemudian, setelah melewati proses pembangunan selama kurang lebih 3 tahun, jalur kereta api Semarang-Tanggung berhasil dibangun.
Pembangunan rel kereta api ini terbukti berhasil dan efektif untuk melakukan pengiriman hasil bumi ke ibu kota daerah. Jika dibandingkan dengan andong, tentu jauh lebih cepat dan efisien.
Karena keberhasilan inilah, akhirnya Jenderal Baron kemudian berinisiatif untuk melanjutkan panjang rel menjadi Surakarta-Tanggung. Dengan jarak tempuh yang berkali-kali lipat lebih jauh, yakni 110 kilometer.
Setelah itu, Jenderal Baron menginisiasi pembangunan jalur rel kereta api di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Seperti di Batavia, Bogor, Surabaya, Pulau Sumatera, dan bahkan Pulau Kalimantan.
Hingga kini, jalur kereta api di Indonesia sudah sangat banyak dan terbukti menjadi salah satu transportasi umum yang dapat memudahkan masyarakat.***