KoranMandala.com –Pendirian kereta api pertama di Indonesia, tepatnya pada tahun 1864 adalah kereta api jalur Semarang-Tanggung, Jawa Barat. Berjarak 26 km, didirikan oleh NISM, N.V. (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) atas perintah Raja Willem I.
Kemudian pembangunan rel kereta api semakin masif di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Seperti di Batavia, Bogor, Surabaya, Pulau Sumatera, dan bahkan Pulau Kalimantan.
Salah satu kendala yang dialami ketika membangun rel kereta api, adalah di jalur Jawa Barat tepatnya yang menghubungkan Bandung dengan Tasikmalaya. Karena area pegunungan dan kontur tanah yang sangat terjal.
Kereta Api Pertama di Nusantara, Buatan Pemerintah Kolonial Belanda
Di jalur tersebut ada sebuah jembatan yang berdiri di atas sungai, bernama Trowek. Jembatan ini sangat berbahaya karena berlokasi di turunan yang sangat curam dan berkelok.
Akan tetapi, gubernur Hindia Belanda kala itu, Jenderal Baron tetap bersikeras mendirikan rel kereta api di jalur tersebut. Dan untuk mencegah adanya kecelakaan, maka didirikanlah Stasiun Cipeundeuy yang menjadi tempat pemeriksaan kereta.
Pemeriksaan kereta dilakukan sebelum kereta melintasi jembatan Trowek. Hal ini untuk meminimalisir kecelakaan yang bisa saja disebabkan oleh kereta yang kurang layak berada di medan yang terjal tersebut.
Kebijakan pemeriksaan kereta ini dilakukan hingga Indonesia merdeka dari Belanda. Namun, pada tahun 1990-an, peraturan tersebut tiba-tiba dihapuskan.
Setiap kereta bisa langsung melewati Trowek dan melaju ke tujuan masing-masing, tanpa adanya pemeriksaan kereta terlebih dahulu.
Hal ini rupanya berdampak fatal, menyebabkan kecelakaan yang mengenaskan di jembatan Trowek pada 24 Oktober 1995.
Kecelakaan ini terjadi ketika kereta api Kahuripan dan Galuh anjlok dan menabrak tebing di lembah Trowek, Kampung Sarapat, Desa Dirgahayu, Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya.
Akibat kecelakaan ini, 20 orang tewas dan 90 orang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Dua lokomotif, CC 201 77 04 dan CC 201 89 03, mengalami kerusakan parah dan harus menjalani perbaikan besar-besaran.
Setelah kecelakaan ini, semua kereta api yang melewati jalur selatan Jawa Barat wajib berhenti di Stasiun Cipeundeuy untuk menjalani pemeriksaan.