KoranMandala.com –Kota Bandung memiliki sejarah panjang sebagai pusat perfilman yang berawal sejak tahun 1907. Ditandai dengan kehadiran berbagai bioskop yang menjadi simbol perkembangan budaya kota.
Salah satu yang paling terkenal adalah Elita Bioscoop, sebuah bioskop eksklusif yang hanya menerima penonton dengan penampilan rapi. Berlokasi di timur Masjid Agung, bangunan ini memadukan gaya arsitektur Art Nouveau yang megah.
Selain Elita, terdapat bioskop lainnya seperti Bioskop Majestic yang terletak di Jalan Braga. Kemudian sejak tahun 2000, gedung tersebut menjadi Sekretariat Pusat Kebudayaan Asia Afrika (AACC).
Jalan di Kota Bandung Ini Dulunya Tempat Nongkrong Kaum Elit Eropa
Terdapat pula Bioskop Dian (1930) yang berlokasi di samping Pendopo Kota Bandung. Bioskop Rex (1920) di Jalan Merdeka, Bioskop Panti Karya (1957) di seberang BIP atau Bandung Indah Plaza.
Dan yang terakhir ada Bioskop Pop Theater dan Presiden yang saat ini merupakan gedung Landmark Braga.
Kehadiran bioskop-bioskop ini mencerminkan perbedaan demografis di kota. Di mana masyarakat Eropa lebih sering mengunjungi bioskop mewah di Bandung Utara, sedangkan bioskop di kawasan lain lebih terbuka untuk penduduk lokal.
Pada era 1960-an, Elita mengalami transformasi nama menjadi Puspita. Di sekitarnya, terdapat tempat hiburan seperti Varia dan bioskop lain seperti Deca di kawasan Banceuy.
Semua ini menunjukkan betapa perfilman dan hiburan telah menjadi bagian pokok dalam membentuk identitas budaya Bandung.
Seiring waktu, banyak bioskop ini yang tutup atau beralih fungsi, tetapi jejak sejarahnya tetap membekas.
Gedung-gedung tersebut kini menjadi simbol transformasi sosial dan budaya yang pernah terjadi di Bandung. Sekaligus mengingatkan masyarakat akan kejayaan masa lalu dalam dunia hiburan.