KoranMandala.com – Telkom Indonesia melalui Telkom University (Tel-U) resmi meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk Sorgumology di Kampung Sorgum, Desa Bojongmanggu, Kabupaten Bandung, pada Kamis 28 November 2024.
Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan, mendukung keberlanjutan ekonomi lokal, dan menjadikan Kampung Sorgum sebagai destinasi wisata edukasi berbasis sorgum.
Inisiatif ini sejalan dengan visi Telkom Indonesia untuk mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Telkom Indonesia Luncurkan Program Bina Gen Z Jago AI Bersama Telkom University
Acara peluncuran dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerjasama Telkom University, Dr. Ir. Rina Pudji Astuti, serta Ketua Pelaksana Program CSR, Taufan Umbara.
Dalam sambutannya, Dr. Rina menyampaikan apresiasinya kepada Telkom Indonesia atas kepercayaan yang diberikan kepada Tel-U dalam pelaksanaan program ini.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara dunia akademik dan sektor usaha untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
“Terima kasih kepada Telkom Indonesia yang telah memberi kepercayaan kepada Tel-U untuk berkolaborasi. Tel-U siap mengedukasi dan mendampingi masyarakat dalam mempercepat pencapaian SDGs, khususnya di bidang ketahanan pangan. Semoga Telkom Indonesia terus mendampingi kami dalam menjalankan program CSR yang berdampak positif,” ujar Rina.
Hal senada juga disampaikan Taufan Umbara, yang menekankan pentingnya kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Program ini adalah wujud nyata komitmen Telkom Group dalam menciptakan dampak berkelanjutan. Dengan melibatkan Tel-U, kami optimistis Kampung Sorgum dapat terus berkembang sebagai pionir ketahanan pangan berbasis sorgum,” jelasnya.
Indonesia hingga saat ini masih bergantung pada padi sebagai sumber pangan utama. Padahal, sorgum memiliki potensi besar sebagai alternatif pangan yang bernutrisi tinggi, ramah lingkungan, dan lebih tahan terhadap perubahan iklim.