KoranMandala.com – Cerita legenda ‘Cincin Hilang’ membuat pertemuan Dandan Riza Wardhana putra mendiang Walikota Bandung Ateng Wahyudi, dan seniman ternama Pidi Baiq di Vereenidge Oost-Indische Coffeeshop, Pasar Kreatif Jawa Barat, Jalan Pahlawan No. 70, Kota Bandung di selimuti tawa dan nostalgia.
Pasalnya Cerita soal ‘Cincin Hilang’ ini sudah melegenda di benak warga Kota Bandung terutama bagi warga yang pernah merasakan kepemimpinan Ateng Wahyudi sebagai Walikota Bandung pada periode 1983 hingga 1993.
Dimana awal mula legenda ‘Cincin Hilang’ ini dimasa kepemimpinan Ateng Wahyudi banyak melakukan galian saat melakukan perbaikan di sepanjang jalan yang ada di kota Bandung.
Dandan Pamer Pengalaman Kerja Bareng 6 Wali Kota di Debat Pilkada Bandung
“Dulu tahun 1990, banyak proyek galian jalan di Bandung yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum. Warga bercanda bahwa galian itu untuk mencari cincin Pak Ateng yang hilang,” kenang Pidi sambil tertawa.
Dandan yang disebut mirip dengan sang ayah ini juga ikut tertawa dan menimpal pernyataan sang penulis novel Dilan itu dengan nada bercana.
“Sayangnya cincin itu tidak pernah ditemukan sampai sekarang. Bahkan, galian zaman sekarang yang katanya buat kabel bawah tanah juga mungkin masih nyari cincin bapak,” ujarnya, disambut tawa Pidi dan hadirin lainnya.
Sebagai anak Walikota legendaris, Dandan mencoba mengikuti jejak ayahnya dengan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung dalam Pilwalkot 2024.
Namun, hasil quick count menunjukkan pasangan Dandan-Arif hanya memperoleh 5,88 persen suara, tertinggal jauh dari pasangan Farhan-Erwin yang memimpin dengan 46,66 persen.
Meski gagal dalam kontestasi politik, momen ini menjadi pengingat betapa kuatnya pengaruh Ateng Wahyudi bagi warga Bandung.