Namun, suasana di sekitar bangunan ini cukup menyeramkan, karena aktivitas yang dilakukan di sana umumnya berlangsung pada malam hari, sementara pada siang hari, gedung itu terkesan sepi dan angker.
Tak jarang, warga sekitar menyebut tempat tersebut dengan julukan “rumah setan,” mengacu pada anggapan mereka bahwa tempat ini digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan pemujaan.
Setelah melewati perjalanan panjang, pada tahun 1996, bangunan tersebut akhirnya diubah menjadi Masjid Al Ukhuwah.
Transformasi ini menjadi simbol penting perubahan yang terjadi, mengubah tempat yang dulu dikenal dengan sejarah gelap menjadi tempat ibadah yang terang dan penuh berkah.
Pemerintah Kota Bandung berperan besar dalam mewujudkan perubahan tersebut, menjadikannya sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat.
Kini, Masjid Al Ukhuwah bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat berbagai kegiatan sosial, termasuk program “Pengajian Reboan” yang digelar oleh Pemerintah Kota Bandung.
Meskipun masjid ini megah dan penuh sejarah, kisah masa lalunya yang berkaitan dengan Freemasonry tetap menjadi bagian dari cerita menarik yang melekat pada bangunan ini.***