KoranMandala.com – Sesepuh Kadamas (Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda), H. Sali Iskandar, menyampaikan kritik terhadap minimnya dukungan pemerintah daerah dalam memperingati hari Mieling Dewi Sartika yang jatuh setiap tanggal 4 Desember.
Dia menekankan pentingnya penghormatan terhadap Dewi Sartika sebagai pahlawan nasional yang telah berjuang untuk pendidikan, khususnya bagi kaum perempuan.
“Kita sebagai bangsa harus menghargai jasa Dewi Sartika sebagai penyemangat perjuangan pendidikan. Namun, sayangnya, pemerintah daerah kurang mendukung dan tidak bersikap fair. Kedepannya, kami berharap ada langkah yang lebih adil dan nyata,” ujar H. Sali saat menghadiri acara peringatan di Bandung.
Menggali Semangat Juang Raden Dewi Sartika: Peringatan Sarat Makna
Dia juga mendesak pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, untuk memberikan instruksi kepada seluruh sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, agar selalu memperingati hari besar ini. Menurutnya, banyak pelajar saat ini yang tidak mengetahui siapa Dewi Sartika dan kontribusinya.
“Dewi Sartika adalah pahlawan nasional yang memperjuangkan pendidikan. Ironisnya, banyak generasi muda yang tidak mengenalnya. Hal ini harus menjadi perhatian serius, terutama oleh Dinas Pendidikan,” tegasnya.
Dalam momentum ini, H. Sali Iskandar berharap pemerintah daerah dapat menjadikan peringatan hari Mieling Dewi Sartika sebagai agenda resmi yang diwajibkan di seluruh sekolah. Ia menilai bahwa Dewi Sartika adalah simbol perjuangan pendidikan yang harus dikenang oleh seluruh generasi.
“Dewi Sartika adalah kebanggaan kita, bukan hanya untuk warga Bandung, tetapi juga untuk Jawa Barat dan Indonesia. Perjuangannya harus tetap dikenang dan diwariskan kepada generasi muda,” ujarnya H. Sali.
Langkah-langkah konkret dari pemerintah diharapkan dapat terealisasi untuk memberikan penghormatan lebih terhadap Dewi Sartika dan perjuangannya dalam dunia pendidikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati, mengakui bahwa hingga saat ini belum ada program khusus yang dirancang untuk memperdalam atau memperkenalkan peran Dewi Sartika secara masif di kalangan masyarakat, terutama pelajar.
“Kami menyadari pentingnya mengenalkan Dewi Sartika sebagai pahlawan nasional asal Kota Bandung dan Jawa Barat. Namun, memang hingga saat ini belum ada program terstruktur untuk tujuan tersebut. Ke depannya, kami akan mendorong agar Dewi Sartika lebih dikenal dan dihargai, khususnya dalam konteks pendidikan,” ujar Uum.***