Salah satu inisiatif penting yang dicetuskan oleh beliau adalah pembentukan lembaga keamanan. Inisiatifnya berupa polisi untuk melindungi rakyat, yang implementasinya melalui langkah-langkah berikut:
- Membangun gedung khusus untuk Mahkamah,guna memisahkan fungsi pengadilan dari masjid, sehingga pelaksanaan peradilan menjadi lebih terorganisir.
- Mengembangkan sektor pertanian dengan berbagai upaya peningkatan produktivitas dan keberlanjutan.
- Memperluas wilayah kekuasaan dengan berhasil menaklukkan wilayah strategis seperti Suriah, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, dan Rhodes.
- Membentuk angkatan laut pertama dalam sejarah Islam, menandai awal dari kekuatan maritim yang signifikan dalam peradaban Islam.
Proses Pembukuan Al-Qur’an pada Era Kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan
Berdasarkan sumber yang sama, menyebutkan bahwa Utsman bin Affan RA memiliki postur tubuh yang proporsional. Beliau tidak terlalu tinggi, dengan wajah tampan. Kulitnya sawo matang, jenggot lebat, dada bidang, serta giginya yang ia ikat dengan emas.
Sebagai salah satu khalifah besar Islam, Utsman bin Affan RA terkenal atas kebijakannya yang visioner, salah satunya adalah pengumpulan Al-Qur’an dalam satu mushaf.
Upaya monumental ini merupakan kelanjutan dari langkah-langkah awal yang telah mulai pada masa kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA dan Umar bin Khattab RA.
Seperti penjelasan dari Murodi dalam buku Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam, pada tahun 26 Hijriah, Khalifah Utsman bin Affan RA memimpin proses penulisan dan pembukuan Al-Qur’an secara terpusat.
Beliau membentuk sebuah panitia khusus yang pemimpinnya yaitu Zaid bin Tsabit RA. Beliau merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW, yang selama hidupnya mendapat kepercayaan untuk mencatat setiap wahyu yang turun kepada Rasulullah SAW.
Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam, memastikan kemurnian dan keutuhan Al-Qur’an terjaga hingga generasi mendatang.