Penyambutan atas keberhasilan menaklukkan Persia yaitu dengan perayaan megah oleh seluruh pasukan. Namun, ada respons berbeda dengan Khalifah Umar. Tiba-tiba ada hal yang mengejutkan kaum Muslimin yaitu adanya keputusan untuk memecat Panglima Khalid bin Walid.
Umar adalah satu-satunya kepala negara yang berani mengambil langkah tegas itu, meski Khalid sudah membuktikan dirinya sebagai panglima yang tak terkalahkan.
Dalam memoirnya, Berangkat dari Pesantren (2013: 688), KH Saifuddin Zuhri mengungkapkan bahwa Khalifah Umar memecat Khalid karena khawatir terhadap fenomena mendewa-dewakan. Dan itulah yang berkembang di kalangan rakyat.
Umar juga mempertimbangkan dampak psikologis bagi Khalid, yang berisiko kehilangan keseimbangan diri akibat pujian berlebihan.
Meski menerima pemecatan, Khalid tidak merasa marah atau kecewa. Sebaliknya, ia menerima keputusan itu dengan penuh ikhlas, menghormati kebijaksanaan Khalifah Umar yang lebih memahami keadaan tersebut.
Khalid tetap setia mendampingi Umar, yang terkenal dengan ketegasan dan kecerdasannya dalam mengambil keputusan demi kepentingan umat.