Jumat, 14 Februari 2025 0:51

KoranMandala.com -Taman Lansia Jalaprang Kota Bandung menjadi contoh nyata pengelolaan sampah berkelanjutan dengan mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos.

Sejak Mei 2015, taman ini merintis kawasan bebas sampah. Awalnya, pengelolaan dilakukan secara individu oleh RT, RW, dan PKK. Pada 2017, manfaat program mulai dirasakan masyarakat luas.

Ketua RW, Iwan Poernawan, menginstruksikan RT dan RW lain untuk mengurangi volume sampah serta menciptakan ruang hijau. Sampah organik rumah tangga dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk menggunakan metode sederhana.

5 Spot Taman Hits di Cibeunying Kaler yang Bikin Chill Abis!

“Awalnya, pengelolaan masih sistem kumpul-angkut-buang. Karena banyak sampah dedaunan kering, kami bekerja sama dengan YPBB,” ujar Iwan kepada wartawan di Bandung, Kamis 13 Februari 2025.

Pada awal 2017, seluruh RT dan warga diwajibkan memilah sampah. Salah satu metode yang diterapkan adalah lubang kompos, tempat sampah organik ditimbun dan ditutup daun kering untuk mencegah bau.

Beberapa metode pengelolaan sampah organik yang diterapkan, antara lain:

1. Lubang Kompos, menguraikan sampah dalam satu bulan.

2. Bata Terawang, memungkinkan udara keluar untuk mempercepat penguraian.

3. Maggot, mempercepat penguraian dalam sehari.

4. Loseda, khusus untuk sampah dapur.

Iwan Poernawan bertanggung jawab atas pengelolaan sampah di taman ini. Lokasinya berada di Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.

Program ini mendapat pengakuan dari Pemkot Bandung, Buruan SAE, Dinas Pertanian, dan meraih predikat ProKlim Utama. Pengelolaan sampah dilakukan setiap hari, sedangkan residu dibuang setiap Senin dan Jumat. [Nurul/MG]




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version