Sabtu, 22 Februari 2025 15:40

Ia kemudian menetap di Tatar Ukur, sebuah wilayah yang kala itu diperintah oleh Adipati Ukur Agung.

Berkat kegigihan dan kecerdasannya, Wangsanata menarik perhatian Adipati Ukur Agung hingga akhirnya menikahi putri adipati tersebut.

Setelah mertuanya wafat, Wangsanata naik tahta dan dikenal sebagai Dipati Ukur, penguasa Tatar Ukur yang berada di bawah wilayah Sumedanglarang. Wilayah kekuasaannya mencakup Sumedang, Garut, Tasikmalaya, dan Bandung.

Pemberontakan Melawan Mataram

Pada saat itu, Kerajaan Mataram di bawah kepemimpinan Sultan Agung menguasai hampir seluruh Jawa Barat, kecuali Banten dan Cirebon.

Dipati Ukur diangkat sebagai Bupati Wedana Priangan dan mendapat tugas dari Sultan Agung untuk memimpin pasukan menyerang VOC di Batavia.

Namun, rencana tersebut gagal akibat perlawanan sengit dari VOC. Menyadari bahwa dirinya akan dihukum mati oleh Mataram karena kegagalannya, Dipati Ukur memilih untuk tidak kembali ke Priangan dan melanjutkan perjuangannya secara mandiri.

Nama Dipati Ukur pun tetap dikenang sebagai simbol keberanian dan perlawanan, hingga akhirnya diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Bandung.***

1 2



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version