Hal tersebut menjadi dugaan bahwa bunyi kata bandeng berubah menjadi bandung.
Sejarah Bandung
Sebagian besar orang percaya bahwa asal-usul Bandung adalah karena lahar Gunung Tangkuban Perahu terbendung aliran Sungai Citarum, membentuk danau besar. Danau ini kemudian terkanal sebutan Danau Bandung atau Bandung Purba.
Pemerintah Kabupaten Bandung mengambil alih wilayah yang dulunya danau itu. Menurut pendapat lain, kata Bandung berasal dari bandong.
Penemuan ini sejalan dengan penemuan daerah yang Mardijker Julian de Silva lakukan. Dalam jurnal Patanjala, Dr. Andries de Wilde mencatat bahwa Mardijker Julian de Silva memiliki pabrik kopi yang sangat besar.
Dia kemudian menikahi seorang gadis dari Kampung Banong (daerah Dago Atas).
Penamaan Berdasarkan Apa Yang Terlihat
Kata Banong berasal dari kata Bandong, karena terjadi nasalisasi, konsonan rangkap dari bandong menjadi banon.
Nama-nama tempat biasanya berasal dari nama pohon yang ada di sekitarnya. Misalnya, nama Cibaduyut berasal dari pohon baduyut (Frichosanthes villosa BL) Kemudian nama Binong berasal dari pohon binong (Sterculia javanica).
Selain berasal dari nama pohon Dago Kancil (Palem calamusconirostris), Dago juga berasal dari kata Sunda “padago-dago”.
Artinya saling menunggu antara para pedagang gowengan, yang menjual kebutuhan sehari-hari dengan disuhun, atau membawa pada atas kepala, di sebuah perempatan di desa Coblong saat ini.
Dalam jurnalnya, Nandang Rusnandar menulis, “Kata Bandung, penulis berpendapat berasal dari sebuah nama pohon Bandong (Garcinia spec) (K. Heyne : 1950 : 2233), sesuai dengan nama kampung yang Mardijker bernama Yulian de Silva temukan.”***