Senin, 24 Februari 2025 19:11

2. Harmonisasi Alam

Sebuah pakar mikrobiologi dari Institut Teknologi Bandung, Unus Suriawiria, berpendapat bahwa alasan orang Sunda menyukai lalapan adalah budaya mereka yang mengutamakan harmoni manusia dengan alam.

Ketika orang Sunda menjalani gaya hidup yang berusaha menyatu dengan alam, mereka akhirnya belajar tentang tumbuhan mana yang boleh mereka konsumsi dan mana yang tidak.

Jika menelaahlebih dalam, kebiasaan makan lalapan orang Sunda menunjukkan bahwa mereka bisa hidup sederhana.

Tidak sulit bagi orang Sunda untuk membuat makanan yang kompleks atau menggunakan banyak bahan tambahan.

Sayuran segar, mungkin dengan sambal, sudah cukup untuk makan.

3. Kebiasaan Turun Temurun

Dua orang Belanda, Dr. JJ. Ochse dan Dr. RC. Backhiuzen van den Brink, mendokumentasikan jenis lalap dalam buku berjudul Indische Groenten (Sayur-sayuran Hindia) yang terbit oleh Archipel Drukkerij di Bogor pada tahun 1931.

Dalam halaman pengantar buku, Isis Prawiranagara menerjemahkannya ke dalam Bahasa Sunda dengan judul Lalab-lalaban (1944).

Sepertinya kebiasaan makan sayuran segar atau lalapan ini sudah ada sejak lama.

Mengutip dari berbagai sumber, lalap Sunda sudah ada sejak abad ke-10. Sajian sayur-sayuran segar ini disebutkan dalam Prasasti Taji tahun 901 M, yang ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur.***

 

1 2



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version