Minggu, 23 Februari 2025 13:26

KoranMandala.com -Kata Sunda berasal dari bahasa Sanskerta “suddha” yang berarti bersinar, terang, berkilau, putih, suci, dan murni.

Dalam bahasa Jawa Kuno dan Bali, kata Sunda juga bermakna bersih, suci, tak bernoda, waspada, serta memiliki makna spiritual.

Orang Sunda meyakini etos Kasundaan sebagai jalan hidup utama, yaitu cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (cerdas).

Bale Rumawat Padjadjaran, Garda Terdepan Pelestarian Budaya Sunda

Nama Sunda pertama kali digunakan Raja Purnawarman pada tahun 397 untuk ibu kota Kerajaan Tarumanagara yang dipimpinnya.

Pada tahun 670, Raja Tarusbawa mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda untuk mengembalikan pamornya yang menurun.

Keputusan Tarusbawa menyebabkan Kerajaan Galuh memisahkan diri, sehingga wilayah Tarumanagara terbagi dua dengan Sungai Citarum sebagai batas.

Penyatuan Kerajaan Sunda Pakuan dan Galuh kemudian melahirkan Kerajaan Pajajaran di bawah Raja Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi).

Peradaban Sunda awalnya bukan nama suku, melainkan ajaran kehidupan yang melahirkan konsep tatanan nilai di Nusantara.

Tatanan Sunda mencakup Tata Gama (jati diri), Tata Krama (sopan santun), Tata Agama (keyakinan), Tata Nagara (berbangsa).

Selain itu, juga mencakup Tata Buana (kehidupan) dan Tata Surya (alam semesta) sebagai pedoman kehidupan masyarakat Sunda.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version