KoranMandala.com -Hotel Preanger, yang terletak di pusat Kota Bandung, menjadi salah satu saksi bisu perjalanan sejarah kota ini.
Berdiri megah di kawasan Asia-Afrika yang penuh kenangan, hotel ini mencerminkan kemajuan kota serta perpaduan budaya Timur dan Barat.
Dengan arsitektur kolonial yang elegan dan sentuhan elemen lokal, Hotel Preanger menjelma menjadi simbol yang tak tergantikan di Bandung.
Sejak era kejayaan kolonial Hindia Belanda hingga kini, hotel ini tetap berdiri kokoh sebagai bagian dari sejarah panjang kota yang dijuluki “Paris van Java.”
Awalnya Hanya Toko Roti
Sejarah Hotel Preanger bermula pada tahun 1897, ketika bangunan ini masih berupa sebuah toko roti. Toko tersebut menjadi tempat favorit bagi para pemilik perkebunan di Priangan yang sering menghabiskan akhir pekan mereka di Bandung.
Namun, seiring berjalannya waktu, toko roti itu mengalami kebangkrutan dan kemudian diubah menjadi Hotel Thiem oleh seorang Belanda bernama Van Deeterkom.
Pada awalnya, Hotel Thiem tidak memiliki struktur bangunan seperti yang terlihat sekarang. Baru pada tahun 1920, hotel ini mengalami perubahan nama menjadi Grand Hotel Preanger.
Puncak transformasi terjadi pada tahun 1929 ketika hotel ini direnovasi besar-besaran oleh arsitek ternama asal Belanda, C.P. Wolff Schoemaker, dengan bantuan seorang mahasiswa teknik di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB), yaitu Ir. Soekarno.
