Pada tahun 1960, Gubernur Jawa Barat Mashudi merintis Taman Hutan Wisata Alam serta Kebun Raya.
Nama Ir. H. Djuanda yang menjadi inspirasi sebagai nama taman ini bertujuan untuk menghormati jasa seorang tokoh Jawa Barat yang juga merupakan Perdana Menteri Indonesia ke-10 dan meninggal pada tahun 1963.
Perubahan Nama
Akhirnya, pada tahun 1965, nama Taman Hutan Kota tersebut secara resmi berganti menjadi Kebun Raya Rekreasi Ir. H. Djuanda oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
Pada tahun 1978, pengelolaan kebun raya ini beralih manajemen kepada Perum Perhutani Jawa Barat.
Pada tahun 1980, Kebun Raya yang menjadi bagian dari komplek Hutan Gunung Pulosari, ditetapkan sebagai Taman Wisata Curug Dago dengan luas mencapai 590 hektar.
Akan tetapi, di tahun 1985, Mashudi, Ismail Saleh, dan Soedjarwo yang pada waktu tersebut menjabat sebagai Menteri Kehutanan, mengusulkan untuk mengganti nama Taman Wisata Curug Dago menjadi Taman Hutan Raya.
Presiden Soeharto menerima usulan tersebut.
Akhirnya, Kebun Raya Hutan Ir. H. Djuanda resmi pada 14 Januari 1985, bertepatan dengan hari kelahiran Ir. H. Djuanda juga resmi sebagai Taman Hutan Raya yang pertama di Indonesia.
Fungsi Tahura Bandung
Taman Hutan Raya ini berfungsi sebagai paru-paru Kota Bandung, yang memiliki 112 spesies dan 2.500 pohon di area tersebut.