Nabi Musa AS
Beliau menjalankan ibadah puasa selama 40 hari saat bermunajat di Gunung Tursina untuk menerima wahyu dari Allah SWT. Dalam periode tersebut, beliau sepenuhnya beribadah dalam keadaan suci, tanpa makan dan minum, sebagai bentuk ketulusan dan kesungguhan dalam mendekatkan diri kepada-Nya.
Selain itu, Nabi Musa AS juga berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram) sebagai ungkapan syukur atas keselamatan dirinya serta Bani Israil dari kejaran Firaun.
Keutamaan puasa ini diperkuat oleh hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, yang menyebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi melaksanakan puasa pada hari Asyura.
Saat Rasulullah SAW mengajukan pertanyaan, mereka pun memberikan jawaban, “Ini adalah hari yang agung dimana Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan bala tentara Firaun. Maka kaum Yahudi berpuasa sebagai wujud syukur.” Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Aku tentu lebih utama terhadap Musa dan lebih berhak menjalankan puasa itu dibanding kalian.” Beliau kemudian menjalankan ibadah puasa dan mengimbau para sahabatnya untuk turut berpuasa pada hari tersebut.
Nabi Daud AS
Beliau memiliki metode puasa yang unik dan istimewa, yang kemudian dikenal sebagai “Puasa Daud.” Beliau menjalankan ibadah puasa dengan pola selang-seling, yakni berpuasa satu hari dan berbuka pada hari berikutnya, serta istiqamah dalam mengamalkannya sepanjang hidup.
Puasa ini sebagai bentuk ibadah yang paling utama, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
“Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud AS. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Beliau tidur separuh malam, lalu shalat sepertiganya dan tidur seperenamnya lagi. Beliau puasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Bukhari)
Dalam hadis lain, beliau menyatakan:
“Puasalah sehari dan berbukalah sehari. Itu adalah puasanya Nabi Daud AS dan itu adalah puasa yang paling utama.” (HR. Bukhari)
Puasa Daud merupakan kewajiban bagi Nabi Daud AS dan umatnya sepanjang hayat, sedangkan bagi umat Nabi Muhammad SAW, kewajiban berpuasa hanya berlaku selama bulan Ramadhan dalam satu tahun.