Puasa merupakan momentum untuk melatih disiplin diri, termasuk dalam mengatur waktu istirahat. Tidur tetap memiliki peran penting, namun perlu dilakukan secara seimbang agar tidak mengurangi esensi ibadah.
Apabila merasa lelah, istirahat secukupnya sudah cukup untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun, apabila tidur dilakukan sepanjang hari hingga waktu berbuka, maka puasa hanya akan menjadi rutinitas tanpa menghadirkan nilai spiritual yang optimal.
Hadis-hadis shahih menegaskan bahwa pahala puasa tidak hanya diperoleh dari menahan lapar dan dahaga, tetapi juga dari upaya untuk tetap produktif serta meningkatkan kualitas ibadah.
Dengan memahami hakikat puasa secara mendalam, umat Islam harapannya dapat mengoptimalkan ibadah Ramadan dengan penuh kesadaran dan semangat. ***