Panduan Niat dan Tata Cara Salat Tahajud

Tata cara sholat Tahajud pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya. Sholat ini dengan dua rakaat satu salam, memulai dengan niat dan diakhiri dengan salam. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah panduan tata cara sholat Tahajud yang mengutip dari NU Online.

1. Niat Sholat Tahajud

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

“Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

2. dalam hati bersamaan dengan takbîratul ihrâm, lalu laksanakan sholat dengan khusyuk hingga salam setelah dua rakaat.

3. Setelah menyelesaikan sholat, dianjurkan untuk membaca doa sholat Tahajud sebagai ungkapan syukur dan pengharapan kepada Allah SWT.

Doa Setelah Sholat Tahajud

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim, berikut adalah doa yang dianjurkan:

اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.

اَللّٰهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ.
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu ‘alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq.

Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya:
“Ya Allah, Tuhan kami, bagi-Mu segala puji. Engkaulah pemelihara langit, bumi, dan segala yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkaulah Penguasa langit, bumi, dan segala yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkaulah cahaya langit, bumi, dan segala yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau adalah kebenaran. Janji-Mu adalah kebenaran. Pertemuan dengan-Mu adalah kebenaran. Firman-Mu adalah kebenaran. Surga itu nyata, begitu pula neraka. Para nabi adalah kebenaran, dan Nabi Muhammad ﷺ adalah kebenaran. Hari Kiamat itu pasti terjadi.

“Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri. Kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakal. Kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku berjuang. Kepada-Mu aku menyerahkan segala keputusan. Maka ampunilah dosa-dosaku, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, yang tersembunyi maupun yang tampak, serta segala yang lebih Engkau ketahui daripadaku. Engkaulah Yang Maha Mendahului dan Yang Maha Mengakhirkan. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

1 2



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version