KoranMandala.com -Pada bulan Ramadhan, umat Islam umumnya melaksanakan sholat Witir setelah sholat Tarawih. Sholat Witir tersebut pelaksanaannya di awal waktu, sehingga ketika tidur, seseorang telah menyelesaikan ibadah Witir.

Berbeda dengan hari-hari biasa, pada malam selain Ramadhan, pelaksanaan sholat Witir sering di sepertiga malam terakhir setelah melaksanakan sholat Tahajud. Dalam konteks ini, sholat Witir berfungsi sebagai penutup rangkaian sholat malam, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Nabi.

Bolehkah melaksanakan sholat Tahajud setelah menunaikan Witir di bulan Ramadhan?

Ustadz Abdul Somad (UAS), menjelaskan bahwa pertanyaan tersebut pernah diajukan kepada Syaikh Abdul Aziz Ibnu Baz, seorang mufti terkemuka Arab Saudi pada masanya.

Bau Mulut saat Puasa? Inilah Solusinya Menurut dr. Zaidul Akbar

Menurut penjelasan beliau, jika seseorang telah melaksanakan sholat Witir setelah Tarawih, maka tidak ada masalah untuk kembali bangun di sepertiga malam terakhir guna menunaikan sholat Tahajud. Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah tidak dianjurkan untuk mengulangi sholat Witir.

“Witir berarti ganjil. Jika seseorang telah menunaikan sholat Witir kemudian kembali melakukan Witir di tengah malam, maka jumlah rakaatnya menjadi genap, sehingga tidak lagi disebut Witir,” jelas UAS, sebagaimana mengutip dari YouTube Intifada Channel, Senin (3/3/2025).

Apa Dalilnya?

UAS kemudian menjelaskan dasar hukum yang membolehkan pelaksanaan sholat sunnah setelah Witir. Dalil yang bersumber dari hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA dan tercantum dalam Musnad Imam Ahmad.

Dalam hadis tersebut, Aisyah RA menyampaikan bahwa Rasulullah SAW pernah melaksanakan sholat dua rakaat setelah Witir.

“Apa hikmah di balik ini? Kata Syaikh Abdul Aziz Ibnu Baz, hikmahnya wallahu a’lam, bahwa boleh sholat setelah Witir. Kesimpulannya, kalau setelah sholat Witir, lalu sholat Witir, pulang, tidur, bangun, boleh Tahajud, tapi jangan Witir lagi,” ucap UAS menekankan.

Menurut Ustaz Abdul Somad (UAS), terdapat riwayat pada zaman Rasulullah SAW yang menunjukkan bahwa sholat Witir dapat dilakukan baik di awal maupun di akhir malam. Abu Bakar Ash-Shiddiq dikenal melaksanakan sholat Witir pada awal malam, sedangkan Umar bin Khattab lebih memilih mengerjakannya pada akhir malam..

“Apa kata Nabi ke Abu Bakar? ‘Engkau orang hati-hati takut ketiduran Witir-nya di awal malam’. Apa kata Nabi kepada Umar? ‘Engkau orang yang kuat, yakin bangun malam, maka Witir-nya tengah malam’. Pilihlah mau Witir di awal malam bagus, mau Witir di akhir malam bagus,” demikian disampaikan UAS.

1 2



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version