Riska juga menyoroti alasan mengapa kampanye dipilih sebagai metode edukasi dibandingkan seminar atau workshop.
“Kampanye ini lebih menarik dan mudah diterima oleh mahasiswa. Dibandingkan acara formal yang sering kurang diminati, metode kampanye lebih efektif dalam menarik perhatian dan meningkatkan partisipasi mahasiswa,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kampanye Darurat Epistemik tidak hanya meningkatkan kesadaran mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak nyata dalam membangun budaya membaca, menulis, dan melakukan riset secara lebih aktif. (Luviana/MG)
1 2