Koran Mandala -Ikan lele yang kaya gizi menjadi alternatif pemenuhan nutrisi untuk mendukung program penanganan stunting dan gizi seimbang.

Di Kelurahan Talun, budidaya lele berbasis pemberdayaan masyarakat dikembangkan di RW 1 bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Program ini bertujuan meningkatkan ketersediaan pangan bergizi, terutama bagi anak-anak stunting.

Ketua RW 1, Endang Supriatna, menjelaskan bahwa lele dipilih karena kandungan protein, zat besi, dan Omega-3 yang tinggi.

“Ikan lele mudah dibudidayakan, murah, dan kaya gizi. Kami ingin menjadikannya solusi makanan tambahan untuk anak-anak,” ujar Endang dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat 7 Maret 2025.

Sebagai bagian dari program, 15 kilogram olahan lele dibagikan rutin kepada anak-anak di Talun Kaler RT 02 RW 01.

“Agar lebih menarik, lele tidak disajikan utuh, tetapi diolah menjadi makanan yang mudah dikonsumsi,” ujarnya.

Beberapa produk inovatif telah dibuat, seperti Nugget Lele sebagai alternatif sehat bagi anak-anak yang sulit makan ikan.

“Ada juga Permen Lele sebagai inovasi memperpanjang masa simpan protein dalam bentuk menarik,” kata Endang.

Selain itu, Puding dan Kue Lele dikembangkan agar anak-anak lebih mudah menerima makanan berbasis ikan.

“Nugget menjadi favorit karena bentuk dan rasanya sudah familiar bagi anak-anak,” tambah Endang.

Lurah Talun, Rinny Mulyati, mendukung penuh program ini dan berharap dapat diterapkan di RW lain.

“Program ini berjalan baik dan membantu pemenuhan gizi anak-anak. Variasi olahan membuat mereka lebih mudah mengonsumsi ikan,” ujarnya.

Ke depan, program ini akan diperkuat dengan inovasi produk dan strategi pemasaran lebih luas.

“Kami berharap olahan lele dari Talun bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam meningkatkan gizi masyarakat,” kata Rinny.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version