Mencintai al-Quran, tetapi tetap suka mendengarkan musik dan lagu-lagu jahiliah.

Hati ini masih berdetak.

Namun sedang terinfeksi berbagai virus berbahaya, seperti: kurang tulus dalam beramal, selalu cemburu terhadap orang lain, merasa angkuh, menyimpan rasa sakit hati, suka memamerkan diri, dan gila akan kehormatan serta kekuasaan.

Keadaan hati seperti ini disebutkan oleh Allah Ta’ala ketika menjelaskan karakteristik orang munafik,

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.”(QS. Al-Baqarah: 10).

Beberapa rincian penyebab qalbun maridh yang umum terjadi antara lain: pergaulan yang negatif, tertawa berlebihan, gaya hidup hedonis, terlampau terlibat dalam percakapan yang tidak bermanfaat, dan mata yang tidak tenang; sering melihat ke sekitar ketika berada di luar rumah.

Alih-alih menatap langsung, justru mencuri pandang.

Poin-poin itu mungkin terlihat sepele.

Namun jika dilakukan secara terus-menerus, maka, perlahan-lahan, hati yang terluka akan melemah.

Statusnya juga akan berubah: dari qalbun maridh menjadi qalbun mayyit.

1 2 3 4



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version