Koran Mandala -Virus flu burung H5N1 dapat bertahan dan tetap infeksius dalam keju susu mentah selama berbulan-bulan, menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat.

Temuan ini berasal dari studi terbaru Universitas Cornell yang didanai oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Keju Susu Mentah dan Risiko Infeksi

Keju susu mentah dibuat dari susu yang tidak dipasteurisasi atau tidak dipanaskan untuk membunuh kuman. Di AS, meskipun penjualan susu mentah dilarang antarnegara bagian, keju susu mentah tetap legal selama telah mengalami proses penuaan minimal 60 hari.

23 Akun FF Sultan Gratis Hari Ini 17 Maret 2025, Ada Skin Langka Hingga Bundle Eksklusif!

Proses ini diyakini mampu mengurangi risiko kontaminasi dengan memungkinkan pengembangan asam dan enzim alami yang dapat membunuh patogen.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa proses penuaan ini tidak cukup untuk menonaktifkan virus H5N1.

Studi ini memperingatkan bahaya konsumsi makanan mentah atau setengah matang selama wabah flu burung yang masih menginfeksi unggas, sapi perah, dan semakin banyak spesies hewan lainnya.

Virus Bertahan dalam Susu dan Keju

Sebelumnya, peneliti menemukan bahwa virus H5N1 tetap infeksius dalam susu mentah yang didinginkan hingga delapan minggu.

Dr. Diego Diel, pemimpin penelitian ini, menjelaskan bahwa virus kemungkinan bertahan karena dilindungi oleh matriks molekul di dalam susu dan keju.

“Kandungan protein dan lemak dalam keju serta susu menciptakan lingkungan yang baik bagi virus untuk bertahan pada suhu pendinginan,” ujar Diel, profesor virologi di Cornell.

Meski Robert F. Kennedy Jr., Sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS, menyatakan bahwa flu burung tidak ditularkan melalui makanan, hal ini tidak sepenuhnya benar.

Langsung Klaim! 10 Kode Redeem FC Mobile Gratis Hari Ini 17 Maret 2025

Sejumlah kasus menunjukkan bahwa kucing terinfeksi setelah mengonsumsi susu mentah sapi dan makanan hewan mentah.

1 2



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version