Namun, terdapat juga perbedaan seperti lebih memiliki banyak kontrol atas kelas yang ia ambil.

Itu membuka peluang besar untuk kita dapat menyesuaikan diri.

Strategi belajarnya saat ini simple, yaitu dengan cara nyicil.

Tidak menunggu ujian untuk mulai belajar.

Sebaliknya, tiga sampai lima minggu sebelumnya, sudah mulai belajar sedikit demi sedikit.

Bukan belajar 6 jam sehari, tetapi 20 menit rutin seperti membaca, mengerjakan soal, atau nonton video topik terkait.

Hadapi Serdadu Tridatu, Persib Bandung Dapat Turunkan Pemain Inti

Ia juga menyadari bahwa mencatat bukan berarti belajar.

Dulu ia berpikir mencatat itu penting, tetapi sekarang memahami, belajar itu bukan sekadar menulis ulang informasi, tetapi tentang menguji diri sendiri, berpikir aktif, dan mengulang dengan ritme yang tepat.

Teori ini mengajarkan bahwa kita perlu mengingatkan otak kita secara berkala, agar informasi dapat tersimpan dalam jangka panjang.

Akhirnya, ia juga belajar bahwa ujian bukan segalanya.

Nilai bagus memang menyenangkan, tetapi itu bukan satu-satunya tolak ukur kualitas diri kita.

Yang penting, kita terus belajar dan itu jauh lebih berharga untuk masa depan.

Itulah cerita dari Zahid Ibrahim tentang belajar walaupun dalam waktu yang terbatas. ***

1 2



Penulis
Leave A Reply

Exit mobile version