Selain pendidikan formal, Erwin juga menekankan pentingnya pendidikan non-formal dalam membentuk karakter anak-anak. Melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan formal tetap memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri melalui kursus keterampilan dan pendidikan kesetaraan. Program PAUD Holistic Integrated (HI), yang berfokus pada pengembangan sosial, budaya, dan ekonomi, juga menjadi bagian penting dalam mempersiapkan anak-anak menghadapi tantangan global.
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat juga menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang ideal. Salah satu contoh nyata adalah program deteksi dini masalah kesehatan mental bagi anak-anak, yang bekerja sama dengan psikolog profesional, untuk mencegah permasalahan yang lebih besar di masa depan.
Erwin mengajak seluruh warga Bandung untuk menjadi teladan yang baik bagi generasi muda. “Setiap individu, tanpa memandang usia atau profesi, harus menjadi pembelajar sepanjang hayat dan memberikan dampak positif bagi perkembangan kota,” ujarnya.
Persebaya Menghadapi Arema Berakhir Imbang, Persib Hanya Butuh 2 Point Untuk Juara
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan media diharapkan dapat menjadikan Bandung sebagai kota yang inklusif, unggul, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan komitmen terhadap pendidikan yang menyeluruh, baik formal maupun non-formal, serta penguatan karakter, Pemerintah Kota Bandung berupaya menciptakan generasi muda yang tidak hanya sukses dalam dunia pendidikan, tetapi juga memiliki akhlak dan karakter yang kuat.
Melalui kolaborasi semua pihak, Bandung diharapkan terus menjadi kota yang mengutamakan kesejahteraan dan masa depan generasi penerus yang cerdas, kreatif, dan berbudi pekerti luhur.***