KORANMANDALA.COM – Sebuah sarana permainan anak anak, sangat begitu populer dan digemari oleh semua tingkatan usia, yaitu odong-odong.
Permainan ini, bukan adu ketangkasan, apalagi yang bersifat pendidikan, tetapi hanya sebuah tunggangan yang dilengkapi dengan bentuk kursi yang dibuat menyerupai mobil atau sepeda motor, hingga diiringi musik dengan sajian anak-anak.
Tentu saja, ini tidak gratis, yaitu harus berbayar dengan tarif disesuaikan kantung Ibu-ibu rumah tangga.
Jenis sarana permainan ini, sering dijumpai di kampung-kampung, yang secara sengaja dijajakan dengan berkeliling, ditarik menggunakan sepeda motor atau sepeda yang dimodifikasi.
Nama odong-odong, tidak hanya satu bentuk yang rata-rata mirip kincir atau komedi putar ( korsel. Red). Tetapi ada pula yang mirip kereta api kumplit dengan gerbongnya.
Dibalik itu, dari mana asal muasal namanya menjadi odong-odong?
Ketika ditelusuri oleh koranmandala.com, kepada beberapa orang yang mengais rejeki via odong-odong ini, mereka mengaku tidak tahu.
” Saya sama pak tidak tahu, nama odong-odong ini diambil dari apa. Tahu nya sudah menjadi trade mark,” ujar Mang Didi (51) warga Cimaragas Kecamatan Garut kota, saat diajak ngobrol, Kamis, 22 Juni 2023 di pinggiran Alun-alun Kota Garut.
Namun, bila ini benar, nama odong-odong tersebut adalah nama seorang sopir angkutan hasil kebunsopir angkutan dan orang dikawasan Desa Cikarang Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut.
Ini berdasarkan, temuan Penulis saat melakukan peliputan berita di kawasan itu, pada 1994 an.
Seorang sopir bernama Odong itu, populer di kawasan Rancabuaya hingga ke Cisewu, Kabupaten Garut.
Dikarenakan, mobil yang dipakai mengangkut hasil kebun berserta warga desa itu hanya satu, yaitu jenis Land rover, keluaran tahun 1960 an.
Sehingga warga, bila bepergian atau akan mengangkut hasil panennya cukup dengan kata “Kita naik Odong saja”.
Sehingga nama Odong tersebut melegenda dan populer hingga sekarang. Wallualam bissowab. (*)