Tnagkapan layar darivideo amati warga yang merekam kekeringan yang terjadi kawasan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, pada Kamis, 28 September 2023.
KORANMANDALA.COM – Siapa sangka, kemarau panjang yang saat ini melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, berdampak pada kelangkaan sejumlah bahan pangan diantaranya beras.
Padahal, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi dan mengantisipasi kekeringan disaat memasuki kemarau panjang, seperti dengan membangun sejumlah waduk dan pompanisasi.
Kemarau panjang saat ini, sebelumnya sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menyatakan bahwa kemarau panjang kali ini akan lebih kering dibanding dengan tihga tahun terakhir.
Baca juga: Waduk Jatigede di Sumedang yang Habiskan Anggaran Rp6,5 Triliun, Kini Kering Total Akibat Kemarau Panjang
Terlebih perkiraan BMKG itu diperkuat dengan adanya potensi El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut yang mencapai 60 persen.
Fenomena tersebut pun berdampak pada mengeringnya waduk Jatigede yang terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Waduk yang disebut-sebut sebagai waduk terbesar di tanah air itu, surut hingga kering total dan menyisakan sedikit air di bagian tengah waduk.
Baca juga: Viral, Waduk Jatigede Surut, Begini Kondisinya Saat Ini, Warganet: Kering Total, Mobil Pun Bisa Masuk Ke Dasar
Padahal, waduk yang menghabiskan anggaran negara hingga Rp6,5 Triliun itu, dikalim mampu mengairi lahan pertanian aktif hingga 90 ribu hektara (ha) yang terletak di 3 Kabupaten, yakni Cirebon, Majalengka dan Indramayu, dimana ketiga wilayah tersebut merupakan satu diantara kawasan lumbung padi.
Akan tetapi, jika menilik dari sejarah singkat Waduk Jatigede, merupakan satu diantara rencana pembangunan waduk sejak pemerintahan Hindia Belanda, kala itu.
Rencana pembangunan Waduk Jatigede urung terjadi, lantaran mendapat perlawanan dari masyarakat sekitar.
Baca juga: Bey Machmudin Minta Pemkot Bandung Hati-Hati Jika Ingin Pakai Cijeruk Sumedang untuk TPA
Kala itu, pemerintah Hindia Belanda berencana akan membangun tiga waduk yang terletak di sepanjang aliran sungai Cimanuk, dimana Waduk Jatigede merupakan waduk utama dari ketiga waduk yang akan dibangun saat itu.
Hingga akhirnya, pasca kemerdekaan tepatnya pada tahun 1990, isu pembangunan Waduk Jatigede kembali menghangat.
Pembangunan Waduk Jatigede pun dimulai pada masa pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2008, yang kemudian diresmikan pada tahun 2015 dan mulai beroperasi pada tahun 2017. (*)