KORANMANDALA.COM – Semangka memang tidaklah spesial sebagaimana buah-buah pada umumnya. Namun, bagi rakyat Palestina, semangka adalah simbol perlawanan.
Belakangan, gambar-gambar buah semangka berseliweran. Hal itu menyusul eskalasi perang antara Hamas dan Israel sejak 7 Oktober 2023, belum mereda.
Melansir Times, keidentikan buah semangka dengan Palestina, bermula pada 1967. Pada saat itu, Israel menguasai Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.
Sesudahnya, Israel membuat sebuah peraturan yang melarang bendera Palestina berkibar di Gaza dan Tepi Barat. Bahkan pelanggarnya akan dijatuhi pidana.
Baca Juga: Gratis! 20 Link Twibbon Hari Pahlawan Nasional 2023, Simak Cara Pakai untuk Bagikan ke Media Sosial
Demi menyiasati peraturan tersebut, warga Palestina menggantinya dengan simbol buah semangka. Sejak saat itu, semangka menjadi simbol perlawanan Palestina.
Mengapa demikian? Ketika Anda membelah semangka, di dalamnya terdapat empat warna: merah (daging), putih (albedo), hitam (biji), dan hijau (kulit).
Warna tersebut menggambarkan warna yang ada pada bendera Palestina. Namun pemerintah Israel justru menyadari hal tersebut.
Baca Juga: Kenapa Tanggal 10 November Diperingati Hari Pahlawan Nasional? Ini Sejarah Singkatnya
The National melaporkan, pemerintah Israel menutup 79 galeri karya seni di Ramallah pada 1980. Karya-karya tersebut juga dimiliki oleh Sliman Mansour.
Mansour berkisah, pembutan karya berwarna merah, putih, hitam, dan hijau pun dilarang keras oleh pemerintah Israel, bahkan akan mereka sita.
“Bahkan jika Anda mengecat semangka, itu akan disita’,” kata Mansour mengutip petugas galeri tersebut.