KORANMANDALA.COM – Festival Greenlane 2023 yang seharusnya berlangsung di Laswi Heritage, Kelurahan Kacapiring, Kota Bandung gagal diadakan.
Acara tersebut gagal diadakan akibat oknum panitia diduga tilep atau korupsi dana investor miliaran rupiah untuk foya-foya.
Dalam surat terbuka, penyelenggara mengatakan festival itu batal karena terdapat persoalan finansial.
“Kami memohon maaf atas kabar mengecewakan soal kegiatan hari ini. Semua artis lineup sudah tiba di Bandung, tetapi karena masalah produksi finansial yang tidak terduga dengan berat hati kami harus membatalkan acara kami,” tulis akun resmi @greenlanefestival.
Baca Juga : Viral Greenlane Festival 2023 Bandung Gagal Diadakan, Gara-Gara Dana Investor Ratusan Juta Diduga Foya-Foya
Dalam akun yang sama, salah satu tampang oknum panitia berinisial BPS yang menjabat sebagai project manager festival menjelaskan kronologi di balik batalnya acara tersebut.
Menurut pengakuan BPS, Greenlane Festival itu semula mendapat dana investasi sebesar Rp1,5 miliar pada Maret lalu. Dana itu kemudian telah digunakan sekitar Rp300 juta hingga Rp400 juta untuk biaya produksi festival.
“Pada bulan Maret, saya diinvestasikan oleh investor saya sebesar Rp1,5 miliar dengan kondisi terpakai Rp300juta sampai Rp400 juta. Belum dihitung ulang berapa [detail] keluarnya,” ujar BRS.
BRS menjelaskan ia menggunakan sebagian dana investasi itu untuk kebutuhan pribadi, membayar hutang, hingga foya-foya.
Baca Juga : Festival Dalam Pendidikan Waldorf Untuk Anak Usia Dini
Ia telah berupaya untuk menutupi dana yang telah ditilap tersebut dengan meminjam ke pihak lain.
Namun, dana yang terkumpul hanya Rp690 juta yang artinya belum dapat menutupi.
“Saya juga sudah berusaha untuk memenuhi total acara pada hari ini, tapi belum bisa maksimal. Saya punya itikad untuk bayar semua, tetapi yang bisa saya lakukan sekarang ini itu Rp690 juta saja,” lanjutnya.
Baca Juga : Belasan Ribu Pengunjung Sesaki Festival Bogasari, Transaksinya Ratusan Juta Rupiah
Dalam video yang sama, di sela-sela BPS menjelaskan penggunaan dana investor tersebut, sejumlah orang yang berada di depannya menyela.
Salah satu pria meneriaki oknum pania itu menggunakan dana itu untuk menikmati layanan pijat plus di Kota Bandung berinisial V.