KORANMANDALA.COM – Setiap tanggal 4 Desember, kita memperingati hari lahir Raden Raden Dewi Sartika, yang lahir di Bandung pada tahun 1884. Ia merupakan anak kedua dari pernikahan Raden Rangga Somanegara dan Raden Ayu Rajapermas.
Semua orang tahu bahwa salah satu pencapaian luar biasa Raden Dewi Sartika adalah keberaniannya mendirikan Sekolah Istri, yang kemudian dikenal sebagai Kautamaan Istri pada tahun 1910. Tindakan ini dilakukan di tengah situasi sulit dan kecurigaan pemerintah kolonial Belanda. Meskipun awalnya dihadapi dengan ketidaksetujuan dari Bupati Bandung dan pemerintah kolonial, namun akhirnya mereka mendukung pendirian sekolah Kautamaan Istri.
Hingga saat ini, warisan nyata Raden Dewi Sartika terlihat melalui keberlanjutan Sekolah Dasar dan SMP Kautamaan Istri yang berlokasi di Jalan Kautamaan Istri, Bandung. Selain itu, para ahli waris Raden Dewi Sartika mendirikan yayasan yang diberi nama AWIKA (Ahli Waris Pahlawan Nasional Raden Dewi Sartika dan Raden Kanduruan Agah Suriawinata). Yayasan ini dipimpin Kenny Dewi, cicit Raden Dewi Sartika. Sebelumnya, yayasan ini dipimpin Dinny Dewi, yang kini menjadi penasihat yayasan tersebut.
Dalam rangka memperingati hari lahir Raden Dewi Sartika ke-139, yayasan AWIKA bekerja sama dengan IKPNI dan Rumah Pelangi menggelar event yang diberi judul “Anjangsana Komunitas.
Baca juga: Yayasan AWIKA dan IKPNI Jabar Gelar Peringatan HUT Dewi Sartika ke-139
Kegiatan ini dipusatkan di Rumah Pelangi, Kp Sindangsari Kelurahan Manggahang Kecamantan Baleendah Kabupaten Bandung, Sabtu 3 Desember 2023.
Masyarakat yang hadir antusias menyaksikan atraksi budaya tradisional. Acara yang digelar diantaranya Workshop Kaulinan Urang Lembur, Memainkan Gamelan, Workshop Lukisan dan pertunjukan Wayang Golek bertema Dewi Sartika.
Acara ini dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya Sunda dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan melestarikan budaya.
Seorang warga yang ditemui wartawan Koranmandala mengaku senang dan terhibur dengan adanya kegiatan Anjangsana ini. Puluhan anak dan ibu-ibu terlihat menikmati suguhan seni budaya Sunda yang dimainkan anggota kelompok Rumah Pelangi.
2 orang penari, Silvi dan Neni yang merupakan anggota kelompok seni Rumah Pelangi, menyebut bahwa kegiatan Anjangsana Komunitas ini menjadi hiburan bagi masyarakat sekitar. Memang benar-benar menghibur. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang hadir dan menikmati suguhan atraksi seni Sunda. Keberadaan Rumah Pelangi bagi mereka benar-benar sangat bermanfaat. Rumah Pelangi menjadi sumber pengetahuan khususnya pendidikan formal dan seni budaya.
Ditemui terpisah, Iwan Kurniawan, sekretaris Yayasan AWIKA, menyebut paling tidak ada 4 agenda yang diemban yayasannya.