Pertama, melestarikan sejarah Raden Dewi Sartika. Sebab, dari sinilah segala sesuatu awalnya bermula.
Lalu membuat mini museum. Saat ini pihak keluarga belum punya museum. Pembangunan musium ini tujuannya ingin memperlihatkan koleksi-koleksi sejarah Raden Dewi Sartika yang selama ini kurang diketahui publik.
Kemudian melanjutkan kontribusi di bidang pendidikan, terutama di wilayah usia dini dan taman kanak-kanak, serta play group.
Terkahir, yayasan ingin melakukan kerja sama dengan beberapa stake holder baik dengan instansi pemerintah tingkat daerah, kota kabupaten, provinsi, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di tingkat nasional. Juga bekerja sama dengan komunitas sejarah di Bandung dan Jawa Barat
Sementara itu, perwakilan dari IKPNI Korwil Jabar, Tobri Yesta Bangun, mengaku senang bisa berkolaborasi dalam kegiatan 139 tahun hari lahir Raden Dewi Sartika. Menurut Tobri, IKPNI Jabar baru didirikan. Kegitan ini, katanya, merupakan gebarakan awal. Ke depan mungkin akan lebih dikembangkan lagi kerja sama seperti yang sekarang ini.
Tobri, dalam acara itu, sempat ikut aktif dalam kegiatan memainkan gamelan Sunda. Walaupun belum prof, tapi untuk ukuran pemain baru, permainan Tobri dalam menabuh kendang Sunda cukup bagus. Ia bisa mengikuti ritme gamelan yang dimainkan Haditya Harahap dan pemain lainnya.
Owner dan pendiri Rumah Pelangi, Asep Suhendar, mengaku puas dengan acara yang dikemas 3 lembaga ini. Kegiatan ini berjalan sukses dan kondusif. Asep juga tak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada para relawan Rumah Pelangi yang telah membantu terselenggaranya kegitan Anjangsana Komunitas ini.
Dengan mengangkat tema Dewi Sartika, Asep berharap semangat dan cita-cita Raden Dewi Sartika dalam mengembangkan dunia pendidikan dapat dilanjutkan oleh generasi selanjutnya.- ***