JAKARTA, KORANMANDALA.COM
Bupati Kabupaten Bandung H.M. Dadang Supriatna menjadi salah satu penerima anugerah PWI dibidang kebudayaan. Penyerahan penghargaan akan dilakukan bersamaan dengan puncak Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari mendatang di Ancol, Jakarta Utara. Pada acara tersebut akan hadir Presiden Jokowi.
Hari ini, Kamis 4 Januari 2024, bertempat di gedung PWI Pusat, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kang Dadang DS (panggilan Dadang Supriatna) menjadi salah satu penerima anugerah yang memaparkan keunggulan budaya daerahnya.
Selain Kang Ds, ada enam penerima anugerah PWI 2024 yakni Bupati Jember, Jatim, Ir H Hendy Siswanto, ST.IPU, ASEAN Eng yang menerima Anugerah PWI bidang kebudayaan; Bupati Tapanuli Selatan, Sumut H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu S.Pt, M menerima Anugerah PWI bidang Lingkungan Hidup; Walikota Banjar Baru, Kalsel H. Muhammad Aditya Mufti Ariffin, SH., MH. ditetapkan sebagai penerima Anugerah PWI bidang UMKM.
BACA JUGA: Pemkab Bandung Gelar Launching dan Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen Talenta ASN
Penerima Anugerah PWI lainnya, adalah Bupati Simalungun Sumut Radiapoh Hasiholan Sinaga SH., MH (bidang kebudayaan); Bupati Serang Banten Hj Ratu Tatu Chasanah, SE, M.Ak (bidang kebudayaan) dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Semarang, penerima Anugerah PWI bidang pendidikan.
Setiap penerima Anugerah PWI diberi kesempatan untuk memaparkan keunggulan daerahnya masing-masing 5 menit.
Dadang sendiri mengatakan, bahwa di luar wayang golek, Kabupaten Bandung memiliki seni budaya khas yakni seni Badawang.
Menurut data yang dikumpulkan koranmandala.com, Badawang tidak jauh berbeda dengan ondel-ondel ala Betawi, yaitu boneka berukuran besar dengan beragam pakaian sesuai dengan peran yang dimainkan. Ada Badawang yang berperan sebagai orang kaya, orang asing, militer, hingga bangsawan.
Badawang biasanya diperagakan atau ditampilkan dalam berbagai acara adat Jawa Barat misalnya pernikahan hingga khitanan. Setiap acara pemerintahan, Badawang juga ditampilkan. Terutama pada upacara hari besar di pemerintah kecamatan, kabupaten, propinsi, dan nasional yang diselenggarakan di Jawa Barat.
Menurut informasi, Badawang memiliki nama lain yaitu kesenian “Lingkung Seni Tumaritis”. Seni ini lahir dan berkembang di Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung pada tahun 1961.
BACA JUGA: Capaian SPM Kabupaten Bandung Tertinggi di Jawa Barat
Badawang kerap disebut sebagai seni Memeniran, dimana di dalamnya terdapat kata “Meneer” yang mengacu pada sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.
Berangkat dari sejarah tersebut, ada yang mengartikan Badawang sebagai boneka yang berbentuk berukuran seperti seorang pria. Namun dalam bahasa Sunda, Badawang berarti sosok manusia yang tinggi besar. Jika menggabungkan kedua hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Badawang adalah sebuah kesenian yang mencoba meniru atau mewujudkan sosok “meneer” Belanda yang memiliki badan tinggi besar.